DEMOKRASIku !!
Saat ini yang sedang begitu
hangat-hangatnya tentang demokrasi, yang berawal dari tahun 2014 pemilihan
Dewan parlemen hingga pemilihan Presiden dan kepala daerah yang begitu ramainya
diperbincangkan oleh kalangan masyarakat baik di kota maupun di pedesaan.
Kalangan parpol-parpol yang begitu
antusiasnya untuk memperebutkan kekuasaan masing-masing dengan mencalonkan para
jago-jagonya untuk di pertarungkan dengan jago lawan. Persaingan yang begitu
ketat, keras yang membuat masyarakat juga antusias dalam mengikuti perjalanan
berita dan alur pemilihan umum yang di survei bahwa pemilu tahun kemaren meningkat
jumlah partisipasi politik.
Dari banyaknya isu-isu yang saling
menjatuhkan antar koalisi koalisi yaitu KIH (Koalisi Indonesia Hebat) dan KMP
(Koalisi Merah Putih) yang sangat memancing masyarakat untuk terus mempelajari
apa permasalahannya.
Dalam Paham Demokrasi di Indonesia
itu sendiri yang artinya bahwa Kedaulatan tertinggi adalah di tangan rakyat
sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 pasal 1 ayat 2. Paham Demokrasi ini yang telah
menjadi alat bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan negara Indonesia yang
dimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 yang berisi “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban
dunia”.
Namun dari seorang tokoh di dunia
sebut saja Aristoteles mengungkapkan bahwa “Demokrasi mengalahkan orang-orang
yang berilmu” kenapa? Sebab satu suara kyai sama saja dengan satu suara pelacur,
dan juga satu suara dokter sama dengan satu suara penjahat. Hal inilah yang
menimbulkan banyaknya opsi-opsi yang tentang adanya paham Demokrasi tersebut.
Demokrasi itu sendiri di indonesia
terbagi-bagi menjadi tiga yang diantaranya demokrasi liberal, demokrasi
pancasila dan demokrasi terpimpin. Sampai saat ini negara yang menganut paham
demokrasi belum ada yang merasa damai, merdeka tentram begitupun negara-negara
di dunia yang menerapkan paham Demokrasi itu.
Saat ini yang terjadi yaitu Demokrasi
yang keblabasan, dan hasilnya menjadi tidak baik tidak sesuai yang kita
harapkan karena didalamnya terdapat orang-orang yang kotor yang bahkan akan
menghancurkan paham Demokrasi ini, yang disebut dengan “ Musuh Dalam Selimut”.
Dan juga Setelah disurvei di daerah
pedesaan bahwa partisipasi politik masyarakat saat ini palahan menurun, jika
tidak di iming-imingi dengan uang merek tidak mau memilih malahan lebih memilih
pergi kepasar ataupun kesawah. Peristiwa yang seperti itu yang harus
benar-benar diperhatikan, jika partisipasi politik masyarakat menurun dan sudah
tidak percaya lagi dengan demokrasi yang biasa dilakukan dengan pemilihan umum
ini bisa sangat bahaya.
Paham demokrasi ini sebenarnya sudah
pernah dilakukan ketika zaman Nabi Muhammad SAW, yang ketika itu peristiwa Isra
Mi’raj, Nabi Muhammad SAW melobi-lobi kepada Allah SWT tentang jumlah raka’at
yang harus dijalankan oleh kaum muslimin, sehingga pernah dikatakan bahwa “Tuhan
itu Maha Demokrasi”, kata Bapak Mukhaer Pakkanna,SE,MM selaku Rektor STIE Ahmad
Dahlan Jakarta.
Dari sini kita tahu bahwa demokrasi
itu baik, namun tinggal masyarakatnya saja bagaiman menilai Demokrasi yang
sebenarnya sehingga tidak terjadi keblabasan terus menerus tentang Demokrasi.
Created by @
www.dpanuntun.blogspot.com