Dwi panuntun Dwi panuntun Author
Title: ALAS (Artikel Sekilas)
Author: Dwi panuntun
Rating 5 of 5 Des:
Pudarnya Budaya Musyawarah dikalangan Masyarakat INDONESIA  Dengan melihat fenomena yang ada di Indonesia saat ini terutama di daera...
Pudarnya Budaya Musyawarah dikalangan Masyarakat INDONESIA

panuntun_image.jpg Dengan melihat fenomena yang ada di Indonesia saat ini terutama di daerah-daerah yang kecil seperti pedesaan , dari kalangan Remaja hingga Orang tua sudah terlihat banyaknya masalah-masalah yang terjadi tanpa ada solusi yang tepat. Dari sekian apa yang saya alami dan saya lihat dari mulai saya duduk di bangku Merah Putih hingga sekarang di bangku Kampus,tampak sekali fenomena-fenomena perubahan yang terjadi di Indonesia ini. Ketika itu di daerah saya begitu eratnya rasa talipersaudaraan,gotong-royong antar tetangga,bahur membahur saling membantu dan rasa kekeluargaan di masing-masing sektor itu ada meskipun bukan dari keluarga. Tingkah laku anak-anak muda pun sewaktu itu masih lugu, turut akan perintah orang tua,patuh,sopan,dan rendah hati kepada semua orang.



Mulai dari suatu keluarga yang selalu bermusyawarah ketika memecahkan suatu masalah yang ada pada keluarga tersebut dalam mewujudkan suatu tujuan keluarga itu, dari pemerintahan desa seperti RT,RW hingga ke Pengurusan Desa di Kantor Kepala Desa selalu mengutamakan musyawarah/mufakat. Kegiatan mengumpulkan warga seperti acara arisan RT,membahas PROKJA RT bahkan Desa terus diadakan setiap 1 minggu sekali hingga 1 bulan sekali.
         Kini terlihat jelas perbedaannya dengan dulu. Kekeluargaan yang di jalankan,sekarang berubah menjadi Individualistik yang di kedepankan. Banyak anak-anak remaja bahkan anak-anak di bawah umur yang jadi korbannya dan jadi pelakunya juga. Kurangnya Musyawarah dalam keluarga untuk membahas tujuan keluarga namun kini berjalan secara individu,yang muda merasa sudah tua dan yang tua merasa senior.
Demikianpun terjadi pada kalangan Pemerintahan Daerah maupun Pemerintahan Pusat sebagai wakil rakyat yang kurangnya Musyawarah dalam mengambil keputusan bersama, yang ada Musyawarah menimbulkan konflik yang tidak ada ujung penyelesaiannya gara-gara Peserta rapat tidak konsentrasi dalam forum dan kadang asyik sendiri dengan mengobrol,Hp,Gadget,hingga sampai ada yang tidur. Sehingga menimbulkan Kesalahpahaman dan ketidaktahuan pada masyarakat di bawah.
Sering juga terjadinya demo antara para Buruh Pabrik dengan perusahaan karena masalah UMR( Upah Minimum Regional). Padahal jika bisa di musyawarahkan bersama dengan benar antara pihak perusahaan,Pemerintah Daerah,dan Buruh bisa menyelesaikan masalah karena telah mengertinya prosedur atau proses yang dilakukan dalam pemberian UMR.
Sehingga dengan Artikel ini saya buat,mudah-mudahan kita sebagai individu sadar bahwa kita tidak bisa hidup sendiri, dan kita butuh yang namanya musyawarah bersama serta kita ambil kembali hal-hal yang baik dari zaman dulu dan buang hal-hal yang buruk dari sekarang. Dan pula,Buang jauh-jauh sikap kita yang meniru budaya orang lain yang belum tentu pas buat kita sebagai WNI yang beridiologi Pancasila. Idiologi Pancasila memang terbuka tapi kita harus bisa memfilter mana yang tidak bertentangan dengan Idiologi Pancasila dan Mana yang tidak bertentangan dengan Idiologi Pancasila. Sehingga kita bisa jadi Pemuda dan generasi penerus Indonesia yang  cerdas yang berprinsip Azas Kekeluargaan.

..........::::::::::http://dpanuntun.blogspot.com::::::::::...........

About Author

Post a Comment

Advertisement

Advertisement

Komentar

Dapatkan comment widget ini di sini
 
Top