Dwi panuntun Dwi panuntun Author
Title: BONUS DEMOGRAFI, SIAPA TAKUT
Author: Dwi panuntun
Rating 5 of 5 Des:
BONUS DEMOGRAFI, SIAPA TAKUT Ditulis oleh : Dwi Panuntun Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang mempunyai sejarah sebag...
BONUS DEMOGRAFI, SIAPA TAKUT
Ditulis oleh : Dwi Panuntun


Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang mempunyai sejarah sebagai bangsa yang disegani dan dikagumi oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Nilai-nilai luhur rakyatnya dan kearifan lokal masyarakatnya yang mampu menyatukan keanekaragaman budaya, tradisi dan adat istiadat dalam ikatan kebersamaan yang saling menghormati dan menghargai.
Indonesia juga dengan potensi alam dan sumber dayanya yang begitu melimpah memiliki peluang untuk menjadi salah satu negara berpengaruh dalam ekonomi dunia. Posisi Indonesia yang berada tepat di garis kathulistiwa menempatkan Indonesia dalam wilayah tropis yang hanya mengalami dua jenis musim, kemarau dan penghujan. Dengan dua musim tersebut, sebagaimana juga dimiliki negara-negara lain disekitar garis ekuator, Indonesia memiliki potensi vegetasi dan bercocok tanam sepanjang tahun.
Sementara itu dari sudut pandang ketersediaan air bersih, data menunjukan bahwa Indonesia masih memiliki lebih dari 5000 m3 air bersih per kapita per tahun. Lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara lain seperti India, Banglades dan Korea Selatan serta negara-negara di benua Afrika yang saat ini telah mengalami krisis air bersih. Selain itu, kita juga diberikan bonus anugerah kekayaan alam hayati dan non hayati yang berada di permukaan dan di dalam perut bumi Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah.
Sebenarnya bangsa Indonesia memiliki banyak potensi, kekuatan dan keunggulan-keunggulan. Tetapi keunggulan-keunggulan tersebut tidak digunakan untuk bersatu, justru digunakan untuk saling bertentangan. Jika mahasiswa ingin menunjukan adanya ketimpangan sosial, menyuarakan kebenaran, menuntut keadilan atau menghapus diskriminasi, mengapa hal itu harus dilakukan dengan kekerasan dan anarkis?
Hal ini yang perlu kita sama-sama perbaiki sebagai generasi penerus bangsa, jangan sampai terlarut-larut dengan permasalahan yang seperti ini. Dengan kekayaan melimpah yang dimiliki bangsa ini, seharusnya kita bisa lebih mengisinya dengan karya, prestasi dan segala kreatifitas untuk memanfaatkan segala kekayaan yang bangsa ini miliki untuk kesejahteraan bersama. Jangan sampai kekayaan yang kita miliki diam-diam di keruk terus-terusan oleh bangsa Asing dengan mindset bangsa kita tidak mampu mengolahnya.
Bonus negara
Kesadaran dengan apa yang dialami dan dimiliki saat ini sangat diperlukan, bahkan kita tidak boleh acuh dengan semua kenyataan ini. Karena, disamping sekarang sedang menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) beberapa tahun ke depan sampai tahun 2035an bangsa Indonesia akan memasuki era bonus demografi (demographic devident), dimana penduduk usia produktif lebih besar dibanding penduduk yang tidak produktif.
Potensi yang besar ini tentu tidak boleh disia-siakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Karena, potensi anak-anak muda yang bisa menempuh jenjang pendidikan berkualitas itu sangat besar jumlahnya. Bonus demografi ini akan berlaku hingga hampir 50 tahun ke depan. Amerika tidak punya itu, Jepang tidak punya, Eropa juga tidak punya. Di negara-negara tersebut sudah lebih banyak orang berusia lanjut dibanding usia produktif.
Namun, ada 2 negara berpenduduk besar di dunia yang telah mengalami bonus demografi seperti India dan Cina. Kita bisa belajar dari 2 negara tersebut dalam menyiapkan masa keemasan bonus demografi.  India adalah negara yang abai dalam memanfaatkan masa keemasan bonus demografi, dampaknya ekonomi India tidak mendapatkan signifikan pertumbuhan dari masa tersebut, di sisi lain Cina adalah negara yang berhasil melakukan transformasi ekonomi dengan memanfaatkan bonus demografi menjadi engine dalam meningkatkan pertumbuhannya melalui sektor manufaktur.
Pendidikan Kewirausahaan
Salah satu faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan kewirausahaan (Entrepreneurship) dimana dengan pendidikan kewirausahaan  yang baik akan mampu mengelola faktor-faktor produksi yang menjadi kekayaan di Indonesia. Pola pendidikan ini yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangerang Selatan kepada Koperasi-koperasi di kota Tangerang Selatan salah satunya yaitu Koperasi Mahasiswa STIE Ahmad Dahlan (KOPMA STIEAD).
Memang, sudah saatnya Jajaran pemerintah ngga hanya di atas saja tetapi Turun tangan sempatkan di balik kesibukannya untuk duduk bersama dengan pemuda, berbicara dan bergerak sama-sama seluruh kalangan untuk mengkampanyekan dan mengajak kaum muda, terutama mahasiswa untuk dapat terjun menjadi pengusaha-pengusaha baru guna memanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik-baiknya.

Dengan semakin tumbuhnya semangat muda dalam berwirausaha maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk menjadi macan Asia kembali.

About Author

Post a Comment

Unknown said... February 9, 2017 at 5:52 PM

mantapppp,, lanjutkan depe ;)

Advertisement

Advertisement

Komentar

Dapatkan comment widget ini di sini
 
Top