Dwi panuntun Dwi panuntun Author
Title: New Discussion
Author: Dwi panuntun
Rating 5 of 5 Des:
Gaya Ilmu baru “KAPITALISME Syariah” Kehidupan di dunia ini memang penuh dengan   ilmu pengetahuan yang dimana dari ilmu itu kita bi...
Gaya Ilmu baru “KAPITALISME Syariah”

Kehidupan di dunia ini memang penuh dengan  ilmu pengetahuan yang dimana dari ilmu itu kita bisa menjadi bertambah akan wawasan dan pengetahuannya. Banyaknya ilmu pengetahuan pun kita harus pandai-pandai berfikir manakah ilmu yang pantas kita gunakan dan mana yang tidak. Sehingga kita bisa menjadi orang yang kuat dalam intelektualitas disamping juga religiusitas dan humanitas.
Kali ini diskusi yang kita ambil yaitu Pengantar tentang KAPITALISME, yang dimana teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya “The Wealth of Nationsyang berisi tentang “Betapa pentingnya seorang buruh dalam bidang industri”.
Dari isi tersebut kita mengutarakan bahwa begitu banyaknya dampak negatif apabila buruh hanya tetap menjadi buruh diantaranya Pegawai buruh akan menjadi statis dan tidak berkembang. Mengapa demikian? Karena seorang buruh hanya akan melakukan pekerjaan itu-itu saja dalam kesehariannya tanpa ada hal yang baru untuk membuatnya berkembang.
Smith juga mengatakan bahwa “ Manusia itu Rakus”, sehingga manusia selalu merasa tidak pernah puas dan akan terus menerus melakukan hal yang lebih untuk menjadi diatasnya orang lain.
“Sifat rakus manusia itu sendiri dapat berdampak negatif tapi bisa dicampur tangan pemerintah agar tidak muncul sifat-sifat negatif”, kata Man Devil. Dari perkataan itu Smith pun menganjurkan agar pemerintah tidak mencampuri urusan ekonomi rakyat, yang dimana jika pemerintah mencampuri urusan rakyat maka yang terjadi adalah ekonomi yang tidak bisa melecat dan ini menjadi tolakan bagi teori yang di kemukakan Adam Smith tentang kapitalisme.
 Adanya pasar bebas tanpa campur tangan pemerintah yang mengakibatkan akan saling menghancurkan karena kapiltalisme.
Didalam pekerjaan besar kecilnya bayaran yang diberikan perusahaan itu berbeda sesuai dengan profesi dan ketrampilan yang dimilikinya. Maka terjadilah dimana yang profesi dan ketrampilannya lemah akan menjadi seorang buruh dan buruh akan terus menjadi barang Explorasi, Expansi.
 Kapitalis yang terjadi di Indonesia merupakan suatu paham yang sebetulnya sangat belum bahkan tidak cocok jika diterapkan di Indonesia ini. Karena, dilihat dari segi pendidikannya masyarakat Indonesia yang dominan adalah lulusan Sekolah Dasar (SD), jadi sangat begitu berat jika kaptalisasi dilakukan di Indonesia ini.
Sesungguhnya Kapitalisasi akan bisa terjadi dan terlaksana di sebuah negara jika di negara tersebut terdapat 5 hal yang menjadi dasarnya, yang diantaranya adalah :
1.       Sumber Daya Alam (SDA), apakah ada sumber daya alam yang mencukupi untuk menjadi sasaran Kapitalisme
2.       Sumber Daya Manusia (SDM), apakah sudah mencukupi para pelaku-pelaku manusianya untuk menjalankan paham itu.
3.       Financial (Keuangan), apakah keadaan keuangannya mencukupi untuk melakukan kapitalisme itu.
4.       Konsep , apakah sudah adanya konsep untuk mengatur strategi-strategi yang hendak dilakukannya.
5.       Teknologi, dan apakah sudah mampu dalam hal teknologi.
Bangsa Indonesia sebenarnya mampu untuk melakukan itu, namun karena mindset/ pola pikir kita yang belum sepenuhnya mengarah seperti itu dan kita mempunya paham sendiri yaitu dimana paham demokrasi bahwa kedaulatan adalah sepenuhnya berada ditangan rakyat.
Musyawarah dan gotong-royonglah yang telah menjadi dasar kita sebagai bangsa Indonesia sesuai tercantum dalam dasar negara Pancasila. Dalam pandangan kita paham kapitalis ini dapat diambil hal baiknya ataupun positifnya, yang dimana sudah menjadi perintah Rosul, namu berbeda pengertian dengan pa yang dikemukakan oleh si Adam Smith. Kapitalis yang dimaksud adalah Kapitalis Syariah, dalam kapitalis syariah kita di harapkan untuk terus berlomba-lomba menjadi lebih baik dari orang lain. Dimana di Alqur’an saja sudah di ajarkan kita untuk berkapitalisasi namun berkapitalisasi syariah yaitu dalam potongan surat yang berbunyi “Fastabiqul khoirots”. Untuk orang-orang yang beriman untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan. Ada kata pepatah “Hari ini harus lebih baik dari hari kamaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”. Mungkin itu yang harus kita lakukan sebagai umat manusia, Terus-teruslah berlomba-lomba dalam kebaikan. (J)

Created by @ www.dpanuntun.blogspot.com

About Author

Post a Comment

Advertisement

Advertisement

Komentar

Dapatkan comment widget ini di sini
 
Top